Sabtu, 16 Maret 2019


Tugas Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar

"Mitos dan Metode Ilmiah"



                             Nama     : Nabila Zahara
                             Kelas     : 1PA03
                             NPM       : 15518086
                             Dosen    : Aprillia Maharani Ayuningsih                                                        


1. Contoh mitos yang ada di Indonesia dan hikmah yang dapat diambil:
      Banyak sekali mitos-mitos yang ada di Indonesia salah satunya yaitu Tanjakan Emen yang ada di Kampung Dawuan, Desa Ciater, Subang, Jawa Barat. Disana terdapat mitos bahwa pengemudi yang melewati jalan tersebut harus melempar sebatang rokok, melempar uang, menyebut nama “Emen” dan membunyikan klakson saat mulai melintasi tanjakan dengan tujuan menghindari kejadian rem blong dan mobil lepas kendali yang kerap mengakibatkan kecelakaan parah dan memakan korban jiwa.
ASAL USUL : 
      Pak Emen adalah korban tabrak lari di daerah Kampung Dawuan, Desa Ciater, Subang. Bukannya ditolong, jenazah Emen malah disembunyikan dalam rimbunan pepohonan di sekitar tanjakan tersebut. Sejak saat itulah arwah Emen penasaran dan menuntut balas.
      Versi lain mengatakan Emen adalah sopir angkutan sayur rute Subang – Bandung. Pada pertengahan 1960-an dia mengalami musibah. Mobil yang dikemudikannya kecelakaan dan terbakar. Emen tewas di tempat kejadian, dan sejak saat itu semakin sering terjadi kecelakaan di sana.
      Sebagai penolak bala, para pengendara yang tahu tentang mitos tanjakan Emen, biasanya akan melempar rokok, sekedar membunyikan klakson, atau melemparkan uang recehan.
      Sementara Sahidin Darajat warga sekitar memberikan kesaksian kepada situs kotasubang, 18 Juni 2014, Emen adalah kernet bus Bunga. Sekitar tahun 1969 bus itu mogok di tanjakan. Ketika berusaha mengganjalnya, bus tersebut bergerak dan melindas Emen hingga tewas.
      "Waktu itu ada bus bernama bus bunga, kendaraan tersebut mogok di tanjakan, Emen berusaha mengganjal bannya. Namun rem nya jebol, sehingga pak Emen terseret sama bus hingga meninggal dunia," kata Sahidin.
      Sejak kejadian itu menurut Sahidin sering terjadi penampakan dan kecelakaan di sana, sehingga kemudian tanjakan tersebut dikenal dengan sebutan Tanjakan Emen.




      Jadi,hikmah yang dapat kita petik dari mitos tersebut yaitu kita harus selalu berhati hati dalam berkendera dan selalu menghargai tempat dimanapun kita berada. contoh pengemudi yang mempercayai mitos tersebut ia otomatis akan lebih waspada dan hati hati bila melewati tanjakan tersebut. Sebenarnya membunyikan klakson itu penting karena di tanjakan ini jalan dibagi menjadi 2 arah berlawanan. ini juga dapat memberikan jawaban secara rasional mengapa di Tanjakan Emen banyak terjadi kecelakan. 

      Diperkuat dengan fakta yang ada bahwa, kontur Tanjakan Emen memang memiliki kemiringan yang cukup tajam. Dengan panjang 2,5 kilometer, tanjakan ini punya kemiringan mencapai 11%. Turunan yang panjang membuat sistem pengereman sering gagal dan menyebabkan kecelakaan. Terutama bagi kendaraan berjenis diesel yang mempunyai sistem pengereman menggunakan tombol. Karakter mobil diesel itu jika sering digunakan dalam kecepatan tinggi, komponen rem jadi memuai dan mengakibatkan rem menjadi tidak berfungsi. Kondisi tanjakan Emen juga terlalu sempit padahal sepanjang tanjakan banyak tikungan berkontur miring. 








2. Jelaskan langkah metode ilmiah beserta contoh!


Langkah-langkah Metode Ilmiah

      Langkah awal suatu penelitian adalah melakukan perencanaan. Perencanaan ini sangat penting untuk keberhasilan suatu eksperimen. Bila dalam perencanaan gagal maka apa yang direncanakan juga tidak akan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, kita harus merancang rencana penelitian secara runtut dan mendetail. Langkah-langkah metode ilmiah apakah yang harus dilakukan dalam merencanakan suatu penelitian ilmiah? Langkah-langkah metode ilmiah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
  • Merumuskan Masalah
   Penelitian dimulai dengan merumuskan masalah. Dalam kajian ilmiah, masalah didefinisikan sebagai sesuatu yang harus diteliti untuk memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka yang memungkinkan adanya jawaban yang beragam. Rumusan pertanyaan ini perlu dicari jawabannya melalui eksperimen.
  • Menemukan Hipotesis
   Setelah berhasil merumuskan, kita dapat mengajukan jawaban sementara atas pertanyaan, yang bernama lain hipotesis (dugaan sementara). Hipotesis itu harus bersifat logis dan diajukan berdasarkan fakta 
  • Menetapkan Variabel Penelitian
   Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Ada tiga jenis variabel, yaitu :
1. variabel bebas  adalah variabel yang dapat di ubah ubah oleh peneliti atau merupakan sebab munculnya variabel terikat .
2. variabel terikat/bergantung : adalah hasil akibat diubah ubahnya variabel bebas. 
3. variabel kontrol  : variabel yang di buat sama agar tidak membuat pengaruh pada penelitian. 
4. variabel pengganggu  :  adalah variabel yang mengganggu penelian. 
  • Menetapkan Prosedur Kerja
   Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir.
  • Mengumpulkan data
   Setiap gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat itu juga. Dengan begitu, kita dapat memperoleh data yang lebih akurat. Selanjutnya, kita perlu mengorganisasi untuk memudahkan dalam menganalisis dan mengumpulkan hasil percobaan. Oleh karena itu, kita perlu menyiapkan tabel data pengamatan sebelum melakukan percobaan.
  • Mengolah dan Menganalisis Data
   Tabel dan grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk menyusun dan menganalisis data. Tabel dan grafik ini menampilkan bagaimana variabel terikat berubah sebagai respon terhadap perubahan variabel bebas. Analisis data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer untuk pengolahan data.
  • Membuat Kesimpulan
   Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan, kalian harus memutuskan apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, kalian juga harus mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan.
  • Mengkomunikasikan Hasil Penelitian
   Mengapa harus mengkomunikasikan penelitian? Sosialisasi hasil penelitian penting dilakukan agar hasil penelitian diketahui pihak lain. Bagaimanakah cara mengomunikasikan suatu hasil penelitian? Suatu hasil penelitian dapat dikomunikasikan melalui dua cara, yaitu tertulis dan lisan.

CONTOH :
  

     Kita tahu bahwa oksigen sangat penting untuk pernafasan manusia.      Bila tidak ada oksigen mungkin kita tidak akan bisa hidup. Oksigen bisa kita dapatkan di dalam air, gula, dsb. oksigen bisa juga kita dapatkan dari hasil fotosintesis yang dilakukan pohon-pohon di bumi ini. Berikut adalah percobaan igenhousz : fotosintesis menghasilkan oksigen.
Penulisan ini disusun berdasarkan metode ilmiah untuk melengkapi tugas MATEMATIKA DAN ILMU DASAR ALAMIAH.



PERCOBAAN IGENHOUSZ (FOTOSINTESIS MENGHASILKAN OKSIGEN)
  • Merumuskan Masalah                                                                                        ~ Apakah fotosintesis menghasilkan oksigen?                                            ~Faktor apa saja yang mempengaruhi proses fotosintesis?

  • Menemukan Hipotesis                                                                                                        ~Ada gas oksigen sebagai hasil proses fotosintesis                                                        ~ proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen                                                                  ~Cahaya, karbon dioksida , dan suhu/temperatur  mempengaruhi laju kecepatan proses fotosintesis

  • Variabel Penelitian                                                                        
Variable bebas: pemberian 5 gr NaHCO_{3}, pemberian 10 gr NaHCO_{3}, pemberian es batu, pemberian air hangat, dan penempatan di tempat teduh.

Variabel terikat: perbedaan jumlah gelembung yang muncul karena adanya perbedaan perlakuan pada masing-masing variabel bebas.

Variable kontrol: perangkat 1, media yang tidak diberi perlakuan apapun. Perangkat 1 ini digunakan untuk membandingkan hasil perlakuan yang lain.

Variabel pengganggu: hama, bakteri.


  • Menetapkan Prosedur Kerja                                                                              1. Rangkai alat dan bahan menjadi seperti terlihat pada gambar di bawah.
  1. Kemudian rangkai ulang untuk alat dan bahan yang sama, sebanyak 5 lagi, karena kita akan mengamati 6 faktor pada percobaan Ingenhousz.
  2. Berilah perlakuan sebagai berikut:
    • No 1: tanpa tambahan perlakuan dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung.
    • No 2: perlakuan penambahan 5 gr NaHCO_{3} dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung.
    • No 3: perlakuan penambahan 10 gr NaHCO_{3} dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung.
    • No 4: perlakuan penambahan es batu dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung.
    • No 5: perlakuan penambahan air hangat dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung.
    • No 6: tanpa tambahan perlakuan dan diletakkan di tempat teduh.

  3. Beri nomor untuk masing-masing perangkat agar mudah dikenali.
  4. Amatilah gelembung yang muncul setelah 5 menit, catat hasil pengamatan pada table hasil pengamatan.

  • Mengumpulkan data
Keterangan:
  • -: tidak ada gelembung
  • +: jumlah gelembung sedikit
  • ++: jumlah gelembung sedang
  • +++: jumlah gelembung banyak
  • ++++: jumlah gelembung sangat banyak
  • +++++: jumlah gelembung sangat banyak sekali

  • Mengolah dan Menganalisis Data                                                                    Gelembung udara paling banyak ditemukan pada perangkat dengan perlakuan penambahan 10 gr NaHCO_{3}. Hal ini terjadi karena pada proses fotosintesis di perangkat ini cukup mendapat cahaya matahari dan cukup sumber CO_{2} .                Perangkan dengan sedikit gelembung terjadi pada perangkat dengan penambahan es batu. Laju fotosintesis dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suhu. Suhu dingin akan memperlambat laju fotosintesis. Penambahan es batu mengakibatkan penurunan laju fotosintesis karena terjadi penurunan suhu.  Selain itu, gelembung yang sedikit juga terlihat pada perangkat dengan perlakuan prangkat yang ditempatkan di tempat teduh. Hal ini dikarenakan tanaman hydra pada perangkat ini tidak mendapat sumber cahaya secara cukup.

  • Membuat Kesimpulan                                                                                      
    1.   Fotosintesis memerlukan air dan cahaya dan menghasilkan oksigen.                                            
    2.   Faktor intensitas cahaya yang cukup atau optimal akan membuat laju proses fotosintesismenjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadilambat.
    3.   Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalandengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
    4.   Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.         
    5.    Proses fotosintesis menghasilakan O2 (oksigen).

  • Mengkomunikasikan Hasil Penelitian                                                                     
        Setelah melakukan penelitian, para peneliti membuat laporan, kemudian laporan tersebut diterbitkan dalam bentuk jurnal ilmiah yang dipublikasikan, ditulis dalam bentuk buku, atau diseminarkan (dipresentasikan) didepan publik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Tugas Matematika  dan  Ilmu  Alamiah Dasar "IPTEK dan Perkembangannya" NAMA   : NABILA ZAHARA KELAS   : 1PA03 N...